Tidakada cara "baku" untuk melakukan hal ini — cara apa pun yang bisa membuat penyaring berdiri kukuh di depan mikrofon boleh dilakukan. Di bawah ini ada beberapa ide yang bisa dicoba! Anda bisa menggunakan pemidang dengan beragam ukuran, tetapi pemidang berdiameter 15 cm adalah yang paling mirip dengan penyaring udara asli. 7 DIY Penyaring Udara dengan UV. Penyaring ini dibuat dari kipas angin CPU bekas yang sudah tidak digunakan lagi. Untuk kerangkanya sendiri anda bisa buat dari kardus tebal yang masih bagus. Setelah kotak kardus dibuat, masukkan kipas kedalam kotak dan berikan lampu led UV. Biar mudah dipahami coba deh tonton dulu. FaktaTabung Oksigen Buatan. Menurut KPCPE, adanya gambar infografik cara pembuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim sebagai pengganti tabung oksigen merupakan klaim yang salah. "Faktanya, bukan pengganti tabung oksigen. Alat di gambar tersebut hanya berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian Haloogaiss!!Ini nihh caraa baruu untuk dapetin udara bersih dan segar, kuyy cobainnšŸ˜ Nama: Olyvia Hexa Pramesty CahyaKelas : XI MIPA 4No. Absen : 29Sekolah : SMA Al-ISLAM KRIAN 1 Kumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Penyegar udara ini mengandung cuka yang juga berfungsi sebagai disinfektan. Berikut adalah bahan-bahan yang Anda butuhkan: 1 sendok teh soda kue (soda bikarbonat) 120 ml air hangat. 1 sendok makan cuka. 2-3 tetes minyak asiri. 2. vDrrD. Sejumlah unggahan tentang memanfaatkan aerator akuarium sebagai pengganti tabung oksigen menjadi viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Salah satu unggahan itu terdiri dari infografis berjudul Membuat Alat Penyaring Udara Sederhana serta foto dan video merakit aerator tersebut. Unggahan ini tersebar di tengah kondisi banyaknya masyarakat kesulitan mencari akses tabung oksigen untuk merawat pasien terpapar Covid-19 dengan gejala sesak napas. Bahkan sejumlah rumah sakit juga sempat kehabisan pasokan oksigen. Dalam beberapa unggahan, alat-alat untuk membuat oksigen itu, disebutkan antara lain aerator aquarium, botol bekas, selang, dan air. Teknik tersebut pun diklaim lebih murah, karena hanya bermodalkan Rp 150 ribu. Sebab, bisa juga memanfaatkan alat-alat di rumah. ā€œBermodalkan Alat Sederhana Bisa Berguna untuk membuat Tabung Oksigen di Rumah. Dengan Bermodalkan kita bisa menghemat uang kita Ratusan juta,ā€ demikian narasi yang menyertai infografis dan foto tersebut. Tangkapan layar unggahan membuat tabung oksigen dari aerator aquarium di media sosial. PEMERIKSAAN FAKTA Dengan menggunakan reverse image tool milik Google, Tempo menemukan infografis berjudul Membuat Alat Penyaring Udara Sederhana pernah diterbitkan oleh Kompas pada 2015 dalam konteks melawan asap saat bencana kebakaran hutan. Infografis tersebut dimuat di akun Twitter kompasmuda pada 27 Oktober 2015. Tempo juga menghubungi Ketua Departemen Fisika Kedokteran Klaster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prasandhya Astagiri Yusuf. Dia menjelaskan bahwa infografis tersebut hanya digunakan untuk penyaring udara, bukan untuk menghasilkan oksigen. ā€œSaat udara penuh partikel asap akan menyebabkan sakit di bagian paru. Nah alat tersebut dapat menyaring partikel asap,ā€ kata dia saat dihubungi Tempo, Senin 12 Juli. Menurut Prasandhya, aerator hanya berfungsi untuk membuat gelembung udara di akuarium agar ikan mendapatkan oksigen, tapi tidak menambahkan oksigen. Cara kerja aerator adalah dengan mengambil oksigen dari udara lalu digelembungkan di dalam air. Kandungan oksigen di udara sendiri berkisar 20-21 persen. Sedangkan oksigen yang digunakan untuk medis, membutuhkan konsentrasi 100 persen. Sehingga kadar oksigen 20 persen di udara, tidak cukup untuk menyuplai kebutuhan oksigen pada pasien. Apalagi, saat terinfeksi Covid-19, membuat kemampuan difusi oksigen ke dalam tubuh menjadi terganggu. Solusi seperti yang selama ini dilakukan, kata dia, yakni dengan menembakkan langsung oksigen yang berkonsentrasi lebih tinggi 100 persen kepada pasien. Bahkan dalam kondisi lebih parah, pemberian oksigen melalui intubasi yakni dengan memasukkan oksigen melalui saluran pernapasan atau paru-paru. Membuat alat sendiri dengan aerator, kata dia, justru berisiko bagi kesehatan. Kandungan air yang tidak steril misalnya, dapat menembakkan bakteri ke paru-paru dan dapat memicu infeksi tambahan. Dampak lainnya, kelembaban udara pada paru-paru akan meningkat dan justru memicu pertumbuhan bakteri. Selama ini, tabung oksigen yang diproduksi untuk kebutuhan medis dilengkapi dengan alat untuk mengontrol oksigen yang dipasok ke dalam tubuh seperti mengandung filter, pressure regulator, dan pressure control. Selain penjelasan Prasandhya tersebut, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Tomy Abuzairi, membuat video untuk menguji kadar oksigen di botol yang dialiri udara dari aerator atau kompresor berkapasitas 1 liter/menit. Mulanya oksigen analyzer diset pada angka 21 persen. Kemudian saat aerator dihubungkan dengan oksigen analyzer tersebut, angka konsentrasi oksigen yang tertera hanya naik 0,2 menjadi 21,2 persen sehingga kenaikan oksigennya menjadi tidak signifikan. Sebelumnya, Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Anto Tri Sugiarto, juga menjelaskan, alat tersebut tidak akan dapat menambah jumlah oksigen yang dihirup. Pompa aerator, dia berujar, hanya membantu mengirim udara ke saluran pernapasan. ā€œYang dipompakan adalah udara dengan komposisi oksigen sekitar 20,9 persen,ā€ tutur Anto melalui pesan WhatsApp, Rabu, 30 Juni 2021 kepada Tempo. Itu, Anto menambahkan, berbeda dari memberikan oksigen yang sangat dibutuhkan kepada pasien Covid-19 gejala berat. KESIMPULAN Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa tabung oksigen bisa dibuat dari kompresor atau aerator akuarium adalah keliru. Aerator hanya berfungsi untuk membuat gelembung udara di akuarium, dan tidak dapat menyuplai kebutuhan oksigen untuk tubuh pasien Covid-19 bergejala berat. Tim Cek Fakta Tempo Baru-baru ini saya berada di pameran alat-alat elektronik di Las Vegas, Amerika Serikat yang membahas tentang teknologi terobosan baru yang mungkin suatu hari Anda temukan di dalam ponsel Anda untuk melakukan sensor terhadap polusi. Pameran tersebut menunjukkan terobosan besar berikutnya untuk teknologi dalam rumah bisa bermacam-macam, mulai dari bak pasir pintar untuk membuang kotoran kucing hingga teko yang terhubung dengan internet, dengan didukung teknologi machine learning yang misterius dan blockchain yang sulit dimengerti. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa produk yang menjamin kualitas udara yang menjadi tren bagi konsumen. Sebagian besar produsen besar memiliki beragam produk. Banyak juga perusahaan start-up yang menawarkan varian baru–termasuk robot yang berkeliaran di sekitar rumah Anda dan perangkat aneh yang terinspirasi alam yang meniupkan udara di atas daun pada tanaman hias. Jika Anda tinggal di Eropa, mungkin dengan mudah Anda berkesimpulan bahwa perangkat-perangkat ini tidak akan populer, tetapi penilaian Anda salah karena jumlah pengguna alat penyaring udara ini terus berkembang di Asia dan sekitarnya. Perangkat ini dijual karena orang menginginkannya, dan pasarnya bisa bernilai lebih dari US$30 miliar atau Rp 424 triliun per tahun pada 2023. Dalam beberapa hal, penyaring udara dalam ruangan adalah teknologi yang memberdayakan individu. Di rumah yang tertutup rapat, penyaringan udara jelas mengurangi konsentrasi partikel-partikel kecil yang berbahaya, terutama jika rumah tersebut berada di suatu tempat dengan banyak polusi di luar ruangan, seperti pusat kota Beijing, Cina atau Delhi, India. Bukti bahwa alat penyaring udara dapat menghilangkan gas berbahaya di dalam ruangan, termasuk senyawa organik yang mudah menguap dari cat dan lem masih dipertanyakan. Beberapa alat membuat gas menempel pada penyaring yang terbuat dari arang, tetapi sedikit data yang menunjukkan bahwa ini benar-benar efektif. Terdapat penyaring udara lain yang menggunakan radiasi UV untuk mempercepat reaksi kimia yang mengubah gas berbahasa tersebut menjadi karbon dioksida dan air. Namun, produsen belum menerbitkan data yang menjamin bahwa proses ini tidak mengubah senyawa yang relatif jinak menjadi sesuatu yang lebih berbahaya. Penyaringan udara luar sejauh ini terbukti tidak efektif, karena atmosfer kita sangat luas dibanding ukuran sistem penyaringan. Namun, di dalam ruangan, keseimbangan bergeser. Rumah memiliki volume udara yang diukur dalam ratusan hingga beberapa ribu meter kubik, dan jika ada angin masuk dari luar, udara dalam ruangan ditukar dengan udara luar mungkin sekali per jam. Penyaringan udara memiliki dampak yang lebih besar di kota-kota berasap seperti Delhi. travelwild / shutterstock Namun biaya penyaringan mungkin lebih besar daripada yang seharusnya. Sebagian besar pembersih udara menggunakan membran selulosa atau polimer yang diganti setiap bulan. Penggantian ini sering menjadi bagian dari pelayanan reguler dari produk yang ditawarkan. Udara didorong melalui filter dengan kipas dan pompa yang menggunakan energi sebesar antara 100 watt setara dengan bola lampu yang sangat terang hingga watt microwave, tergantung pada ukuran pembersih udara dan rumah. Dalam hal ini, kualitas udara yang buruk kemudian berdampak pada iklim karena meningkatkan kebutuhan listrik di rumah dan kota, dan tentu saja tagihan listrik pengguna langsung menambah. Tuntutan daya penyaringan udara tidak sebesar pendingin udara, tetapi berpotensi berjalan 365 hari dalam setahun, tidak hanya di musim panas. Jika Anda menambah 500 watt ke jutaan rumah yang sudah melakukannya, ini menjadi masalah besar. Pengumpulan zat kimia Lalu ada masalah besar yang belum dibahas. Apa yang terjadi pada jutaan filter partikel mikrofiber yang penuh karbon aktif? Saya mengajukan pertanyaan itu lebih dari dua puluh kali di Las Vegas dan jawabannya selalu sama–Anda membuangnya ke tempat sampah. Haruskah kita peduli? Mungkin saja. Filter di rumah yang menyaring partikel akhirnya mengumpulkan beberapa bahan kimia beracun yang ada di udara luar–logam berat, senyawa aromatik dari kayu bakar dan batu bara, unsur nitrosamin dari asap rokok, dan lainnya. Sebuah filter mungkin menyaring ribuan miligram dan mungkin lebih senyawa kimia yang awalnya ada di udara pada konsentrasi yang sangat cair dan yang sebelumnya mungkin berada pada lapisan yang sangat tipis di area yang luas. Jika ratusan juta filter dari jutaan rumah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir yang sama, kita hanya menggandakan masalah. Apakah kita hanya memindahkan masalah dari udara ke tanah dan air? Tidak jelas apakah hal ini atau konsekuensi naiknya permintaan daya listrik jika ratusan juta orang mulai menyaring udara di rumah masing-masing pernah dipikirkan dengan jernih. Berpikir lebih positif sejenak mungkin jutaan filter limbah tersebut akan memberi seseorang kesempatan untuk ā€œmenambangnyaā€? Ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, yang paling mengejutkan adalah ada peluang bisnis bagi seseorang dalam setiap krisis. Tetapi solusi khusus ini datang dengan biaya yang belum dihitung dengan baik. Pastinya, penyaring udara menambah permintaan listrik, hal tersebut membutuhkan bahan baku dan sumber daya untuk membangun, memelihara, serta menyokongnya. dan itu mungkin menciptakan masalah pembuangan limbah kimia yang belum kita evaluasi. Semua ini memperkuat prinsip ilmiah bahwa lebih baik menghentikan polusi pada sumbernya daripada mencoba untuk membersihkan sesudahnya. Jamiah Solehati menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris. Ilustrasi FotoL Chuttersnap / Unsplash - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah pada level mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan RI melalui akun Instagram kemenkes_ri telah menginformasikan penambahan kasus baru per tanggal 5 Juli 2021 sebanyak + kasus. Jumlah itu merupakan rekor baru bagi Indonesia sejak mengumumkan Covid-19 telah masuk ke dalam negeri pada Maret 2020. Imbasnya, alat-alat medis yang jadi alat bantu bagi pasien dalam melawan Covid-19 menjadi langka. Salah satu yang dirasakan adalah kelangkaan tabung oksigen di pasaran. Tak cuma langka, harga tabung yang dijual di e-commerce pun naik hingga berkali-kali lipat dari biasanya. Di tengah kelangkaan tabung oksigen, muncul tutorial di media sosial soal cara membuat tabung oksigen darurat. Memang terlihat seperti ada harapan bagi pasien untuk mendapatkan tabung oksigen alternatif, namun dengan harga sangat murah. BACA JUGA Awas, 5 Aplikasi Ini Ngaku Bisa "Sulap" Ponsel Jadi Oximeter Tapi, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional KPCPE melalui situs telah mengingatkan masyarakat agar tidak mengaplikasikan tutuorial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu. Foto Tangkapan layar Facebook Situs tersebut menerangkan, akun Facebook Siomaypedass SumedangHoyong pada 1 Juli 2021 mengunggah mengunggah sebuah gambar infografik dengan narasi ā€œpraktis .. bisa dicoba .. pengganti tabung oksigenā€. Di gambar terdapat narasi "Solusi Praktis Membuat Alat Penyaring Udara Sederhana" Juga ada petunjuk membuat alat penyaring udara dengan mengandalkan aerator akuarium, selang, batu pemecah udara, dan dua botol bekas minuman. Selain itu, pada pada 29 Juni 2021, akun Facebook Rinaldi Munir membagikan sebuah video yang menunjukkan cara menggunakan alat yang biasa dipasang di akuarium dengan narasi sebagai berikut ā€œMembuat oksigen dengan alat akuarium ikan ***** Copas Pak Ruben, dia sekeluarga sampai cucu2nya kena covid. Semua RS di bandung penuh semua… mendorong dia dgn ide kreativitas dadakannya ini utk SWADAYA OXYGEN SENDIRI guna menolong anaknya yg parah & susah bernapas karena kekurangan asupan oxygen… Sudah cari tabung oxygen ke-mana2 ttpi tdk dapat… Tuhan sungguh baik, usahanya tdk sia2… dia BERHASIL & sang anak SURVIVED… ! _Semoga bermanfaat_ā€¦ā€ Foto Tangkapan layar Facebook Fakta Tabung Oksigen Buatan Menurut KPCPE, adanya gambar infografik cara pembuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim sebagai pengganti tabung oksigen merupakan klaim yang salah. "Faktanya, bukan pengganti tabung oksigen. Alat di gambar tersebut hanya berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015. Gambar yang sama diunggah di akun Twitter Kompas Muda pada 27 Oktober 2015," tulis KPCPE. Alat tersebut berfungsi untuk menyaring udara dan bukan meningkatkan saturasi oksigen. Alat tersebut dibutuhkan karena saat itu banyak korban sesak napas akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan. BACA JUGA Kamera OPPO Reno6 Bisa Identifikasi 27 Emosi Manusia Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi di LIPI, Anto Tri Sugiarto, juga telah menjelaskan kepada media bahwa alat tersebut tidak akan bisa menambah jumlah oksigen yang dihirup. Pompa aerator hanya membantu mengirim udara ke saluran pernapasan. Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra juga mengklarifikasi bahwa ia dan timnya sudah mencoba bereksperimen menggunakan alat seperti yang ditampilkan dalam video tersebut. Dari hasil pengukuran, udara yang dihasilkan alat tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan fraksi oksigen yakni masih sekitar 21 persen. Sedangkan untuk oksigen murni, fraksi oksigennya seharusnya mencapai di atas 90 persen. Artinya, aerator atau alat yang dibuat dalam video viral tersebut, yang diklaim dapat digunakan pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen, menunjukkan bahwa fraksi oksigen yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hendri menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji yang dilakukan bersama timnya, alat aerator yang direkayasa untuk menghasilkan oksigen bagi pasien Covid-19 dalam video viral itu, artinya sama saja seperti kita menghirup udara bebas, karena nilai fraksi oksigennya sama saja. Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Persahabatan, Prasenohadi menyampaikan, aerator sebenarnya alat yang digunakan di akuarium dan berfungsi untuk menghasilkan untuk menghasilkan gelembung udara agar udara dan oksigen dalam udara tadi terdifusi dalam air akuarium, membuat air akuarium kaya akan oksigen untuk pernapasan ikan dalam air. "Sedangkan alat bantu pernapasan untuk manusia telah tersedia dan diproduksi dengan kualitas yang sesuai standar," kata Prasenohadi. Meski belum ada kajian ilmiah, ia menduga alat tersebut hanya menghasilkan udara yang lebih dingin dan lembab. Kelembaban tersebut penting agar saluran napas tidak kering atau terjadi iritasi. "Mungkin dampak negatif penggunaan alat ini tidak ada dan masih harus dibuktikan. Tetapi, jika alat ini digunakan oleh orang normal, maka saluran pernapasannya akan menjadi lebih lembab. Bahkan, mungkin akan timbul infeksi atau penyakit tertentu lainnya,ā€ ujar dia. Cek informasi menarik lainnya di Google News - Teknologi High Efficiency Particulate Air HEPA atau Hepa system digadang-gadang mampu menekan risiko penyebaran Covid-19. Teknologi tersebut umumnya dipasang di pesawat dan berfungsi menukar udara dari dalam kabin yang sudah terhirup, untuk kemudian dibuang keluar dan diganti dengan udara bersih dari luar. Kini teknologi yang sama ternyata sudah diadaptasi ke dalam air purifier atau alat penyaring udara dalam ruangan yang dapat membuat udara menjadi lebih bersih dari virus, debu dan partikel berbahaya lainnya di udara. Salah satunya Electrolux Air Purifier Pure A9 dan Flow Series, yang diklaim bekerja membersihkan udara seumpama pusara air dan menyedot secara 360 derajat udara kotor di dalam ruangan, dengan fasilitas filter HEPA 13. Baca Juga Bak Kabut di Siang Hari, Viral Penampakan Polusi Udara Kepung Jakarta Teknologi HEPA dalam rumah Dok. ElectroluxHasilnya udara bersih tiga kali lebih cepat, dan membuat seseorang bernapas menjadi lebih nyaman. "Kesadaran masyarakat kian tinggi dalam menjaga kesehatan, salah satu caranya dengan memastikan kebersihan udara di dalam rumah. Komitmen Electrolux sebagai brand elektronik yang dipercaya generasi ke generasi untuk mengedepankan kesejahteraan wellbeing," ujar Presiden Direktur Electrolux Indonesia, Iffan Suryanto dalam acara peluncuran virtual, Selasa 17/11/2020. Iffan mengklaim jika alat ini sudah mencuri perhatian penggunanya di negara Eropa dan Asia, sedangkan di Indonesia ia berharap masyarakatnya mendapatkan kesempatan serupa mencegah terjadinya alergi dan paparan benda berbahaya di udara dalam rumah. Beberapa fasilitas teknologi yang tersedia adalah 1. Pure SenseRespon cerdas dalam membaca perubahan kualitas udara dalam ruangan. Terus-menerus mengukur tingkat kualitas udara dalam dan luar ruangan dan menyesuaikan tingkat pemurnian udara. Baca Juga Kualitas Udara Jakarta Buruk hingga Berkabut, DPRD Pertanyakan Kinerja Dinas LH DKI 2. Air Surround SystemPure A9 mengirimkan udara bersih CADR hingga 3 kali lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. Sistem Air Surround unik memiliki gerakan spiral 360 derajat yang dinamis, secara efisien membersihkan udara di rumah, memenuhi seluruh ruangan, menjernihkan udara 3 kali lebih cepat dan efisien. 1. DIY Penjernih Udara2. DIY Kotak Penjernih Udara3. Bikin Penjernih Udara Pipa PVC4. Penyaring udara dari Kardus Bekas5. Air Purifier Meja6. DIY Penjernih udara karbon aktif7. DIY Penyaring Udara dengan UV8. Membuat Penjernih Udara dengan Air9. Listrik Menjernihkan Udara10. DIY Kotak Pembersih Udara dan DebuKESIMPULAN Caratekno – Apa anda sering mengalami alergi? Bisa jadi bukan masalah dari dalam diri anda, melainkan dari lingkungan udara yang kurang sehat. Nah sebagai solusinya anda bisa memasang alat pembersih udara yang dapat menyaring udara kotor menjadi udara bersih dan sejuk. Pusat Laptop Bekas/ Second Murah Untuk membuat seusai ukuran yang diinginkan anda bisa menyesuaikan dengan bahan-bahan yang ada. Yuk kita kreasi sendiri inilah 10 cara membuat penjernih udara dengan bahan yang murah meriah dari sekitar rumah yang bisa anda manfaatkan seperti kardus, plastik Apa saja…. 1. DIY Penjernih Udara Img by itsoverflowing Penjernih udara bikinan sendiri ini cukup baik jika dikerjakan dengan rapih. Bikin penjernih udara ini dapat mengurangi alergi akibat udara kotor. Anda bisa membuatnya dengan kotak bekas bisa dibuat dari bekas kaleng cat ukuran 20 inchi. Sangat cocok untuk jadi bingkai kipas angin nantinya. Motor dinamo kipas anda bisa membeli baru kisaran harga kurang lebih 50 ribu-70 ribuan di toko komponen elektronik. Cara buatnya 2. DIY Kotak Penjernih Udara Jika anda tidak menyukai bentuk penjernih pada poin 1, Anda bisa membuat filter dari bahan yang lebih baik filter HEPA ukuran bingkai 20 inchi x 20 inchi x 1 inchi. Anda bisa siapkan dengan dana yang murah sekali memanfaatkan barang-barang bekas dari rumah akan menekan harga semakin hemat. 3. Bikin Penjernih Udara Pipa PVC Membuat sendiri penjernih yang bagus harga murah tapi tidak murahan dan bagus. Filter udara ini tidak kalah dalam hal menyaring udara kotor, debu, penyebab alergi dari dalam rumah atau ruangan. Anda cuma butuh PVC pipa ukuran diameter 3″ dan kipas angin casing CPU 12V, serta adaptor 12V dengan saklarnya. Ukuran yang tidak terlalu pajang desain sangat bagus tidak memakan tempat. Silahkan rakit kipas ke dalam pipa PVC, selengkapnya coba anda baca disini. 4. Penyaring udara dari Kardus Bekas Punya kardus bekas tebal yang masih bagus sisa kemasan produk, jangan anda keburu buang. Nanti bisa anda buat sebagai bahan utama penjernih udara ini yang sangat keren. Potong lembaran kardus 4 lembar ukuran 19″ x 27 dan 2 lembar ukuran kardus 19″ x 19″. Bagian atasnya ada kipas CPU ukuran diameter 3″. Jika anda bingung mau seperti apa nanti jadinya coba anda simak saja di sini Youtube 5. Air Purifier Meja Bikinan sendiri penyaring udara bisa ditempatkan di atas meja untuk menjaga kualitas udara saat bekerja. Bahan dasar kayu hardboard yang dicat putih elegan dengan bahan 2 kipas angin CPU 2 buah 24V, power supply 12V, Booster tegangan, 10K Ohm Potensiometer, 3K Ohm Resistor, bahan filter MDF dan beberapa bahan lainnya agar lebih jelas saat pemasangan coba anda lihat disini ya.. 6. DIY Penjernih udara karbon aktif Mungkin ini bisa dibilang penjernih udara bikinan sendiri yang terbaik menurut saya, Alat ini diklaim mampu menyedot asap, udara kotor, dan debu udara yang menyebabkan alergi. Anda butuh ember besar bisa bekas kaleng cat besar, jika memungkin beli ember plasti besar yang baru dan bagus harga kisaran 50rb-100rb di toko perabot plastik. Bagian sisi-sisi dilubangi untuk masuk udara, tempatkan kipas angin listrik besar menghadap ke atas. Jangan lupa masukkan karbon aktif ke dalam ember sebagai komponen inti penjernih udaranya. Youtube 7. DIY Penyaring Udara dengan UV Penyaring ini dibuat dari kipas angin CPU bekas yang sudah tidak digunakan lagi. Untuk kerangkanya sendiri anda bisa buat dari kardus tebal yang masih bagus. Setelah kotak kardus dibuat, masukkan kipas kedalam kotak dan berikan lampu led UV. Biar mudah dipahami coba deh tonton dulu 8. Membuat Penjernih Udara dengan Air Nah, kali ini kita akan mencoba berkreasi pembasmi kuman dan penjernih udara menggunakan air. Air sangat bagus dan cepat menjernihkan udara dan kotoran debu. Yang anda butuhkan cuma 2 buah botol plastik bekas sebagai penampungnya dan kipas angin blower mini 12VDC, Sangat efektif menangkap kotoran kedalam air. Youtube 9. Listrik Menjernihkan Udara Cara menjernihkan udara dengan aliran listrik, Sepertinya baru denger ya istilah ini? Tapi kalau tidak dibutktikan sendiri benar tidaknya listrik 220VAC bisa menjernihkan udara tidak akan tahu, ya kan?! Secara teori dan konsep ION listrik menangkap partikel debu. Nah, untuk lebih jelasnya Anda bisa perhatikan cara membuatnya. 10. DIY Kotak Pembersih Udara dan Debu img by Mempunyai penjernih udara dan kotoran debu dengan harga terjangkau, tidak susah membuatnya. Anda bisa memasang filter udara sisaan yang bisa anda dapatkan atau membelinya secara terpisah kemudian memasangnya di kotak filter udara ini. Kotak kayu sebagai penombang kipas box besar Youtube KESIMPULAN Hidup sehat dengan membuat lingkungan bersih dan murni dengan filter debu udara. Mulailah terlebih dahulu dengan meningkatkan kualitas udara yang Anda hirup di rumah Anda. Pembersih udara buatan sendiri bisa sebagai untuk penyaring udara ketika Anda perlu menghilangkan bau asap, debu, kotoran, dan bau dari udara rumah Anda. Bahan-bahan yang mudah didapat seperti filter kipas angin kotak, kipas angin komputer bekas pakai, filter udara yang bisa dibuat layakanya produk berkualitas meski buatan sendiri. Selamat Berkarya.

cara membuat penyaring udara